Kisah Aktivis Climate Change
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menjadi isu serius yang genting untuk ditangani. Salah satu anak muda yang giat menyuarakan pendapatnya soal isu iklim ini, yaitu Greta Thunberg. Dia adalah aktivis lingkungan asal Swedia yang kini menggerakkan jutaan orang dari seluruh dunia untuk melakukan kampanye krisis iklim.
Mulai dari diri sendiri
Riset mendalam tentang krisis iklim yang sedang terjadi pun dilakukannya. Selama 6 tahun dia mencari pengetahuan tentang apa yang sedang dialami bumi, sebelum akhirnya turun ke jalan pada usia 15 tahun. Di sisi lain, Greta divonis dokter mengidap sindrom Asperger, Obsessive-compulsive disorder (OCD), dan gangguan kecemasan akut. Meski begitu, semangatnya enggak surut. “ Aku memang beda, tapi dengan perbedaan yang aku punya, aku anggap ini adalah hadiah. “Dia bawa poster bertuliskan 'School strike for the climate' yang artinya 'Mogok sekolah demi iklim'. Dia juga membagikan pamflet yang menyindir orang dewasa karena enggak bisa mengambil langkah buat mengamankan masa depan anak-anak.
Diakui dunia
Atas aksinya yang menginspirasi jutaan orang dari seluruh dunia, Greta dinominasikan untuk 'Nobel Peace Prize 2019' oleh pemerintah Norwegia selaku penyelenggara Nobel. “Dia berhasil menggerakkan orang-orang buat sadar kalau krisis iklim itu nyata dan bisa berakibat terjadinya perang, konflik berkepanjangan, dan pengungsi akibat tanah yang nggak layak untuk ditinggali,” ujar Freddy André Øvstegård, politisi sosialis Norwegia kepada The Guardian. Ada yang menarik dalam perjalanannya dari daratan Eropa ke Amerika.
Sumber :
Oleh : Jeremiah N Shalom X IPS 3 / 10
Comments